Senin, 30 Mei 2011

Lembaga Pendidikan di Kemenhub Harus Ikut Pecahkan Masalah Transportasi

JAKARTA (Pos Kota) – Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Capt.Boby R.Mamahit meminta para alumni lembaga pendidikan di bawah Kementeri Perhubungan ikut memecahkan masalah transportasi yang belakangan ini menjadi masalah berat.
Dia mencontohkan seperti kasus pembajakan kapal di Somalia dimana kapten kapalnya adalah lulusan AIP (Akademi Ilmu Pelayaran) sekarang STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran),  kemacetan di pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheuni, kecelakaan pesawat udara hingga kasus larangan angkutan berat masuk jalan tol dalam kota.
            “Kalau tidak ada solusi dari alumni BPSDM, kondisinya tetap seperti itu bahkan tambah kacau. Insan perhubungan yang memiliki kemampuan, dituntut peran sertanya untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada,” ujar Bobby saat memberikan arahan pada pembinaan kesamaptaan pegawai Bdan Penembangan SDM Perhubungan,
Menurutnya, lembaga pendidikan di bawah BPSDM sendiri saat ini memiliki nilai yang sangat strategis dalam memenuhi kebutuhan tenaga ahli di sektor transportasi udara, laut, kereta api dan darat.
Di sektor udara, kebutuhan tenaga pilot hinga 2015 memerlukan 4.000 orang. Krisis ini akan menjadi tanggungjawanb insan perhubungan untuk menggenjot para lulusan yanng sekarang ini baru mencapai 320 orang per tahun atau 1.600 orang sampai 2015.
Sepanjang 2011-2015 kebutuhan pelaut secara nasional mencapai 43.806 orang, terdiri dari 18.774 perwira pelaut dan 25.032 pelaut dasar (rating). Sementara itu, suplai pelaut dari sekolah pelaut pemerintah hanya 1.500 orang per tahun. Jika ditambah dengan sekolah pelaut swasta menjadi 2.000 orang per tahun.
 Diharapkan pada 2015, suplai itu bisa menjadi 3.000-4000 orang per tahun dengan program percepatan belajar menjadi hanya sekitar setahun. Khusus kebuthan perwira pelaut dunia hingga 2012 saja mencapai 83.900 orang.
 BPSDM sendiri bertekad, akan meningkatkan kapasitas pendidikan di semua lembaga pendidikan yang  “Kita kejar  kualitas, sehingga lulusan yang ada juga benar-benar berkualitas sesuai standar internasional,”katanya. (dwi)

Tidak ada komentar: