Senin, 30 Mei 2011

Lembaga Pendidikan di Kemenhub Harus Ikut Pecahkan Masalah Transportasi

JAKARTA (Pos Kota) – Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Capt.Boby R.Mamahit meminta para alumni lembaga pendidikan di bawah Kementeri Perhubungan ikut memecahkan masalah transportasi yang belakangan ini menjadi masalah berat.
Dia mencontohkan seperti kasus pembajakan kapal di Somalia dimana kapten kapalnya adalah lulusan AIP (Akademi Ilmu Pelayaran) sekarang STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran),  kemacetan di pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheuni, kecelakaan pesawat udara hingga kasus larangan angkutan berat masuk jalan tol dalam kota.
            “Kalau tidak ada solusi dari alumni BPSDM, kondisinya tetap seperti itu bahkan tambah kacau. Insan perhubungan yang memiliki kemampuan, dituntut peran sertanya untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada,” ujar Bobby saat memberikan arahan pada pembinaan kesamaptaan pegawai Bdan Penembangan SDM Perhubungan,
Menurutnya, lembaga pendidikan di bawah BPSDM sendiri saat ini memiliki nilai yang sangat strategis dalam memenuhi kebutuhan tenaga ahli di sektor transportasi udara, laut, kereta api dan darat.
Di sektor udara, kebutuhan tenaga pilot hinga 2015 memerlukan 4.000 orang. Krisis ini akan menjadi tanggungjawanb insan perhubungan untuk menggenjot para lulusan yanng sekarang ini baru mencapai 320 orang per tahun atau 1.600 orang sampai 2015.
Sepanjang 2011-2015 kebutuhan pelaut secara nasional mencapai 43.806 orang, terdiri dari 18.774 perwira pelaut dan 25.032 pelaut dasar (rating). Sementara itu, suplai pelaut dari sekolah pelaut pemerintah hanya 1.500 orang per tahun. Jika ditambah dengan sekolah pelaut swasta menjadi 2.000 orang per tahun.
 Diharapkan pada 2015, suplai itu bisa menjadi 3.000-4000 orang per tahun dengan program percepatan belajar menjadi hanya sekitar setahun. Khusus kebuthan perwira pelaut dunia hingga 2012 saja mencapai 83.900 orang.
 BPSDM sendiri bertekad, akan meningkatkan kapasitas pendidikan di semua lembaga pendidikan yang  “Kita kejar  kualitas, sehingga lulusan yang ada juga benar-benar berkualitas sesuai standar internasional,”katanya. (dwi)

CARA MASUK SURGA

Jika anda pengen masuk surga ikutilah beberapa orang dibawah ini :
1- Orang yang berbuat baik kepada ibu bapaknya.
Ibu adalah orang yang melahirkan kita, maka pantaslah bagi kita untuk menghormati beliau, dan ayah sebagai pencari nafkah untuk anak-anaknya menghidupi anaknya, memberikan pendidikan yang layak untuk anak-anaknya. Bahkan ada istilah surga itu di bawah telapak kaki ibu, begitu pentingnya berbuat baik kepada orang tua sehingga ada istilah seperti ini atau agar kita masuk surga yang kita impikan.


2- Orang yang pandai bersyukur kepada allah swt atas segala nikmat yang di terimanya.
Allah swt sangat senang kepada orang yang selalu bersyukur dan menerima segala rizki yang di berikan allah swt, baik itu besar maupun kecil tanpa mengeluh. yang penting bersyukur maka nikmat akan di tambah oleh allah swt bahkan surganya nanti akan kita dapatkan, inilah ayat tentang bersyukur "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatku) maka sesungguhnya azabku sangat pedih (QS Ibrahim 14:7).


3- Orang yang beramal shaleh dengan mengharap ridha allah swt.
Beramal shaleh itu menjahui larangannya dan melaksanakan perintahnya,, perintah dan larangan allah swt sudah ada dalam kitab suci alqur'an, itu adalah jalan bagi kita untuk menuju surga sobat. Beramal shaleh bisa dalam bentuk rukun islam kalimat sahadat shalat, puasa, berzakat, haji bagi yang mampu atau bahkan juga poin nomor satu dan dua, yang penting kita melaksanakan segala perintah allah swt.


4- Orang yang bertaubat atas kesalahan yang pernah dia lakukan.
Allah swt maha penyayang, Allah maha pengampun, jika kita betaubat dan benar-benar menyesali dan tidak akan melakukan lagi kesalahan yang pernah kita lakukan, allah pasti mema'afkan kita dan mudah-mudahan ridha memberikan surganya kepada kita dan mudah-mudahan kita benar-benar manjadi orang yang benar bertaubat atas kesalahan yang pernah kita lakukan.

5- Orang yang berserah diri hanya kepada allah swt.
Orang yang berserah diri bukan berarti dia tidak melakukan apa-apa atau diam seperti patung, itu mah orang konyol hehe. Justru berserah diri orang yang percaya bahwa kerja kerasnya akan di ridhai allah dan akan di kabulkan allah semua keinginannya. Berserah diri itu percaya bahwa allah lah pelindung kita dan allah lah yang patut kita sembah, allah tidak akan merubah kita jika kita tidak mau merubah diri kita sendiri sobat.


Nah inilah sedikit info dari saya yang tentu info ini hasil dari banyak membaca juga hehe, jika ada yang hendak menasehati atau memberikan masukan saya siap menerima karena nasehat itu tentu sangat baik dan berguna bagi saya sobat, wasalam yah sobat,, ngantuk nih hehe...

HARPITNAS siapa yang diuntungkan?

Harpitnas adalah suatu sitilah yang bernuansa canda dan merupakan singkatan dari Hari Kejepit Nasional. Maklum saat ini banyak karyawan atau pegawai yang memanfaatkan hari kejepit untuk tidak masuk kantor.
Hari yang dijepitkan biasanya Sabtu dan Senin artinya jika hari Jum’at ada tanggal merah maka hari Sabtu mereka juga tidak masuk kerja. Dan jika hari Selasa ada libur resmi maka hari Senin dijepitkan sebagai alasan untuk mbolos.
Kejadian ini tentu kurang menguntungkan dari segi disiplin dan produktifitas kerja. Bak petir di siang bolong, Jumat (13/5) pemerintah mendadak mengumumkan cuti/libur bersama, tentunya buat PNS, untuk tanggal 16 Mei 2011. Kebijakan tersebut hasil dari kesepakatan tiga menteri terkait, yaitu Menteri Tenaga Kerja, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Menteri Agama.
Lantas, apa pentingnya tanggal 16 Mei dibanding 2 Mei dan 20 Mei? Mengapa pula mendadak diumumkan pada "hari kejepit", Jumat. Maklum saja jika ada yang menjawab sinis, karena 17 Mei tanggal merah, sehingga menjadi "sah" jika PNS libur mulai Sabtu (14/5) hingga Selasa (17/5).
Tak kurang akal, Menaker Muhaimin Iskandar cepat-cepat memberi klarifikasi menyoal 16 Mei. Salah satu pertimbangannya, kata dia, menjadikan tanggal 16 Mei sebagai cuti bersama adalah karena menyambut hari besar keagamaan, yaitu Waisak, yang jatuh 17 Mei. Ia pun membantah bukan karena Harpitnas.
"Diputuskan tadi (Jumat, 13/5) pagi setelah dihitung kepentingannya," ujar Muhaimin, menjawab pertanyaan wartawan soal misteri 16 Mei itu.
Namun, ia tidak merinci kepentingan apa yang dimaksudkannya. Apa karena sang menteri sedang kejepit pertanyaan? Jawaban pastinya, kalau yang swasta ikutan menikmati Harpitnas, bisa-bisa roda perekonomian negeri ini berhenti paling tidak selama empat hari. Lagi-lagi, rakyat kecil yang kejepit.

ADAKAH CALO ANGGARAN Di DPR RI ?


JAKARTA, PedomanNEWS.com – Bom Tempo meledak di DPR di Senayan, meledak tak tanggung-tanggung, membuat wajah DPR hancur berkeping-keping, berujung mundur dari DPR, atau harakiri. Calo-calo Senayan, begitulah judul majalah mingguan ternama yang terbit setiap hari Senin, termuat di edisi 16-22 Mei 2011. Judul kecilnya berbunyi: Penyusunan anggaran dan pembahasan rancangan undang-undang kerap dilumuri uang. Legislator yang terlibat menjala 5-10 persen dari total bujet.
Tiga nama langsung disebutkan Tempo: Setya Novanto Ketua Fraksi Partai Golkar, Andi Rahmat dari partai yang mengaku “bersih dan peduli” PKS serta mantan Ketua Umum KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) “underbow” PKS, dan M.Nazaruddin dari Partai Demokrat yang juga tersangkut kasus suap Sesmenpora Wafid Muharram. Hemat PedomanNEWS.com tentu kabar dan informasi majalah Tempo ini sangat akurat, karena kalau infornasinya tanggung tak mungkin majalah Tempo berani memuatnya, karena selain menghancurkan kredibilitas, juga akan berujung pada jeratan hukum melalui pasal penghinaan maupun fitnah.
Dikutip Tempo, dalam kasus Andi Rahmat, ‘…Tugas berikutnya: mengantar duit ke Andi Rahmat. Bupati (satu daerah di Jawa Barat) menunjuk seorang anggota staf, yang saking ketakutan mengganti nomor teleponnya berkali-kali. “Ia takut tersadap KPK,” kata sumber Tempo. Toh, ia sukses menjalankan misi. Dengan beberapa kali komunikasi, duit bisa diserahkan di sebuah mal di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.”
Ketiganya dimuat pula tanggapannya, kata Setya Novanto, “saya tidak tahu soal itu. Di DPR memang banyak gosip tak jelas.” Lalu kata Andi Rahmat, “Kewajiban saya hanya mengadvokasi semua kepentingan publik, yang terwujud dalam politik anggaran.” Kemudian M. Nazaruddin, “Tidak bersedia berkomentar.” Jalan terbaik menurut PedomanNEWScom yang harus bertindak, hanya satu kata: KPK. Untuk Setya Novanto, Andi Rahmat, dan M. Nazaruddin, juga hanya satu kata: Mundur !
Penulis: Red
http://www.pedomannews.com/nasional/…-ham/3301-calo

Komponen Dasar Sistem Informasi Berbasis Komputer


1. Piranti keras (hardware)
Hardware/Perangkat keras adalah sebuah alat/benda yang kita bisa lihat, sentuh, pegang dan memiliki fungsi tertentu. Secara fisik ada wujudnya. Ada bentuknya. Perangkat Hardware terdiri atas 3 jenis, yaitu:
a. Perangkat masukan (Input device)
Perangkat masukan berfungsi untuk memasukkan data, baik berupa teks, foto, maupun gambar ke dalam komputer.Contoh perangkat input misalnya keyboard, mouse, light-pen, scanner, dan sebagainya.
b. perangkat keluaran (Output device)
perangkat keluaran dipergunakan untuk menampung dan menghasilkan data yang dikeluarkan, misalnya monitor dan printer.
c. Perangkat pengolah data (Processor)
Perangkat pengolah data dipergunakan untuk mengolah data.Pengolah data meliputi unit pengolah pusat (CPU/Central Processing Unit) dan juga mikroprosesor.
Macam-macam perangkat keras (hardware): CPU, Monitor, Keyboard, Mouse, Printer, CD Room, Compact Disk, Flopy Disk, Hardisk, Scanner, USB Flashdisk
2. Piranti Lunak (Shoftware)
Software / perangkat lunak, adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. melalui sofware atau perangkat lunak inilah suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah. Software secara fisik tidak ada wujudnya. Maka tidak bisa kita sentuh, tidak bisa kita pegang namun kita dapat menjalankannya dalam sebuah sistem operasi dan Yang hanya bisa kita pegang hanya media penyimpannya saja, seperti disket,CD, dsb. Perangkat lunak memiliki fungsi tertentu juga, dan biasanya untuk mengaktifkan perangkat keras. Bisa juga dikatakan perangkat lunak bekerja di dalam perangkat keras.
Contoh perangkat lunak: program akuntansi, program MS Office, dsb.
3. Basis Data (Data Base)
Basis data. Representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi)yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Dalam maksud yang sama, bisa juga diartikan sebagai sekumpulan informasi yang disusun sedemikian rupa untuk dapat diakses oleh sebuah software tertentu. Database tersusun atas bagian yang disebut field dan record yang tersimpan dalam sebuah file. Sebuah field merupakan kesatuan terkecil dari informasi dalam sebuah database. Sekumpulan field yang saling berkaitan akan membentuk record.
4. Jaringan (Network)
Pengertian dari Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer, serta perangkat-perangkat lain pendukung komputer yang saling terhubung dalam suatu kesatuan. Media jaringan komputer dapat melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran informasi, seperti dokumen dan data, dapat juga melakukan pencetakan pada printer yang sama dan bersama-sama memakai perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, ataupun perangkat-perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan disebut dengan node. Dalam sebuah jaringan komputer dapat mempunyai dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
5. Prosedur
Prosedur adalah tata cara kerja atau cara menjalankan suatu pekerjaan”
Menurut Amin Widjaja (1995 : 83) “Prosedur adalah sekumpulan bagian yang saling berkaitan misalnya : orang, jaringan gudang yang harus dilayani dengan cara yang tertentu oleh sejumlah pabrik dan pada gilirannya akan mengirimkan pelanggan menurut proses tertentu”
Sedangkan menurut Kamaruddin (1992 : 836 – 837) “Prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi”.
6. Orang
Menurut saya Orang / manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. Karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Bukan hanya itu saja pengertian manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosil. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DANGAN KOMPUTER SAAT KINI


Pengertian dan Peranan SIM

Bagi orang yang belum pernah belajar tentang Sistem Informasi Manajemen (SIM),sering sekali pengertian SIM menjadi rancu dengan pengolahan data.Untuk memberikan pengertian yang benar tentang SIM, berikut ini diberikan beberapa definisi:
Data Processing (Pengolahan Data): adalah manipulasi atau transformasi simbul-simbul sebagai bilangan-bilangan dan huruf-huruf untuk tujuan meningkatkan kegunaannya. Pengolahan data mencakup semua kegiatan yang termasuk didalam mempertahankan akurasi dan rekor yang up-todate dari operasi suatu perusahaan. Pengolahan data meliputi pengumpulan data yang menggambarkan aktivitas perusahaan, manipulasi data menjadi bentuk yang berguna, menyimpan data sampai digunakan kembali, dan menghasilkan dokumen-dokumen yang dapat digunakan oleh perorangan ataupun kelompok, baik dari dalam maupun luar perusahaan. Sistem Informasi Manajemen (SIM): adalah sistem formal dan informal yang menyediakan informasi di masa lalu, sekarang, dan proyeksi masa depan baik secara lisan dan tulisan yang berhubungan dengan operasi perusahaan dan lingkungannya. Informasi ini penting bagi manajer atau karyawan dalam membantu pengambilan keputusan. Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System=DSS): merupakan sistem yang berbasis komputer yang diharapkan untuk digunakan oleh manajer tertentu atau sekumpulan manajer pada setiap level organisasi dalam pembuatan keputusan sebagai dasar untuk pemecahan masalah yang semi-struktural.
Otomatisasi Perkantoran (Office Automation=OA): mencakup semua sistem formal dan informal yang pada intinya menekankan pada komunikasi informasi dari dan kepada orang-orang dalam perusahaan. Experts System (ES): adalah program komputer yang berfungsi sama seperti keahlian manusia, memberikan saran pada pemakai bagaimana memecahkan suatu masalah. Manajemen Informasi Manajer menggunakan banyak laporan atau tampilan informasi untuk mencerminkan kondisi fisik perusahaan. Dapat dibayangkan bagaimana perusahaan yang besar hampir sepenuhnya harus mengandalkan informasi. Para eksekutif sangat mungkin menganggap informasi sebagai sumberdaya mereka yang paling berharga.


Jenis-jenis Sumberdaya Informasi:
Manusia
Material
Mesin (termasuk fasilitas dan enerji)
Uang
Informasi (termasuk data)

Tugas manajer adalah bagaimana mengelola sumberdaya ini agar dapat digunakan secara efektif. Empat jenis sumberdaya yang pertama memiliki wujud, ada secara fisik, dan dapat disentuh. Sumberdaya ini disebut sumberdaya fisik. Sumberdaya yang terakhir, informasi, memiliki nilai dari apa yang diwakilinya, bukan dari bentuknya, disebut sumberdaya konseptual.

Manajemen Sumberdaya

Sumberdaya diperoleh dan disusun agar siap digunakan saat diperlukan. Setelah sumberdaya disusun, manajer berusaha untuk memaksimalkan penggunaannya, meminimalkan waktu yang terbuang dan menjaganya agar berfungsi pada efisiensi puncak. Akhirnya, manajer mengganti sumberdaya ini pada saat kritis sebelum sumberdaya tersebut menjadi tidak efisien atau usang.

Bagaimana Informasi Dikelola

Manajer bukan saja mengelola sumberdaya fisik, tetapi juga sumberdaya konseptual. Manajer memastikan bahwa data mentah yang diperlukan terkumpul dan kemudian diproses menjadi informasi yang berguna. Kemudian dipastikan siapa yang layak memperoleh informasi tersebut dalam bentuk yang tepat pada saat yang tepat sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan. Akhirnya manajer membuang informasi yang tidak berguna dan menggantikan dengan yang mutakhir dan akurat. Seluruh aktivitas ini: memperoleh informasi, menggunakan secara efektif, dan membuangnya pada saat yang tepat disebut manajemen informasi.

Komponen yang diperlukan untuk Membentuk SIM :

1. Hardware / Software computer
    Hardware menunjukan peralatan komputer fisik dan alat-alat yang berhubungan

    Hardware harus menyediakan 4 Fungsi umum :
1.Peralatan Input
2.Unit Pemrosesan (ALU & CU)
3.Penyimpanan Primer dan Sekunder
4.Peralatan output

Software : software system dan aplikasi
Perangkat lunak system ada 3 :
1.Sistem operasi
2.Penerjemah Bahasa
3.Program Utility

2. Prosedur / Pedoman.
Prosedur untuk membuat terapan menjadi operasional (formulir, petunjuk untuk peratur, petunjuk untuk pemakai, dan lain-lain).

3. Model Manajajemen dan pengambilan keputusan.
4. Database.


3. Komputer Sebagai Alat Bantu Pada Sistem Informasi Manajemen.

Hardware dan Software
Alat Input
Adalah alat yang digunakan untuk menerima input. Alat input dapat beru[a signal input atau maintenance input. Signal input : energi yang akan di olah oleh system.
Maintenance input : energi yang akan digunakan untuk mengolah signal input.

Alat input terdiri dari :
1.Alat input langsung
2.Alat input tidak langsung

Alat input langsung :
1. VDT ( Visual Display Terminal ) : Monitor.
2. Pointing Device : Mouse, touce screen, lightpen,digitizer grapics tablets.
3. Keyboard.
4. Scaner
- MICR ( Magnetic Ink Character Recognation)
- Optical Data Reader
- OCR (Optical Char Reader)
- Barcode
- OMR (Optikal Mark Reader)
5. Sensor : Digitizing camera
6. Voice Recognizer.

Alat input tidak langsung :
1. Key to card
2. Key to tape.
3. Key to disk.

Alat Pemroses (CPU)
1. Contol Unit
Bertugas mengatur & mengendalikan semua peralatan yang ada pada system computer.

2 Arithmatic and Logical Unit.
Bertugas melakukan semua perhitungan aritmatik & logika yang terjadi sesuai dengan instruksi program

3. Register
Merupakan tempat penyimpanan instruksi dan data yang sedang diproses oleh cpu, sedang instruksi-insterksi dan data lainnya yang menunggu giliran untuk diproses masih disimpan di memori utama.
Memory Utama (Main Memori) tardiri dari:
1. RAM (Random Access Memory)
Merupakan memory yang dapat diakses (baca, tulis) oleh user.
RAM terdiri dari 4 bagian :
Input storage, Program storage, Working storage, & Output storage.

2. ROM (Read Only Memory)
Merupakan memori yang hanya bisa dibaca saja oleh user tetapi tidak bisa ditulis.
Berisi program setup pabrik misalnya : bootstrap program, program pokok sistem operasi dan lain-lain.

Secondary Storage (External Storage)
Merupakan penyimpanan cadangan/tambahan.
Contoh : disket, hardisk, magnetic tape dan lain-lain.

Alat Output
Terdiri dari :
1. Hard Copy device : pada media yang keras. Seperti : kertas, film.
Printer : - Impact printer : dot matrik printer
Nonimpact printer : Inkjet printer, laser
Ploter
Computer output to microfilm

2. Softcopy device
Video Display
Alpahanumeric display, grapic display, monochromp display, color dispay.
Speaker

3. Drive Device
Adalah alat penggerak untuk membaca atau untuk mereka dari atau ke media simpanan luar. Misalnya : disk drive, tape drive.

Software
1.Sistem Software
2.Application Software

Sistem Software terdiri dari :
1.Sistem Operasi
2.Penerjemah bahasa
3.Program Utility

Sabtu, 14 Mei 2011

ETIKA BISNIS


CSR, MDGS DALAM PANDANGAN ETIKA BISNIS ISLAM
Oleh : Syaidun, Slamet Efendi, Sahuri, Sholikin
PENDAHULUAN
Siapa yang tak kenal CSR (corporate social responsibility) sekarang? Kelihatannya semua orang dalam dunia usaha serta para pemangku kepentingannya kini sangat fasih mengucapkan singkatan ini.  Banyak pihak meyakini bahwa CSR bukanlah sebangsa "mode" sehingga tidak akan lekang oleh waktu.  Begitu juga dengan MDGs. Sebagai konsep pembangunan, CSR sebenarnya tidaklah sekokoh MDGs. Definisi CSR adalah porsi perusahaan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan


Majoritas bangsa Indonesia yang kerap mendengar dua konsep itu pasti tidak berpikir bahwa keduanya bertautan erat.  Sebagaimana yang diungkap oleh banyak pakar CSR seperti Michael Hopkins, Bobby Banerjee, serta Mick Blowfield, peran perusahaan dalam pembangunan semakin menonjol saja dalam dimensi praktis maupun normatif.  Mau tidak mau, CSR mengalami apropriasi menuju "peran perusahaan dalam pembangunan secara luas".  Di sinilah kemudian CSR berjumpa dengan MDGs yang menjadikan pembangunan dengan mudah dilihat tujuan-tujuan terpentingnya. 





CSR


CSR adalah, ”Komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan”


Pada dasarnya, CSR merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap para pemangku kepentingan (stakeholders), dan juga tanggung jawab perusahaan terhadap para pemegang saham (shareholders). Sebenarnya hingga pada saat ini mengenai pengertian CSR masih beraneka ragam dan memiliki perbedaan defenisi antara satu dengan yang lainnya. Secara global bahwa CSR adalah suatu komitmen perusahaan memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan”, dimana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.


Sehubungan dengan itu, Reza Rahman memberikan 3 (tiga) defenisi CSR sebagai berikut:93


1.      Melakukan tindakan sosial (termasuk kepedulian terhadap lingkungan hidup, lebih dari batas-batas yang dituntut dalam peraturan perundang-undangan;


2.      Komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal, dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal, dan masyarakat yang lebih luas; dan


3.      Komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komunitas setempat (local) dan masyarakat secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup;


Dari berbagai defenisi CSR yang beragam diungkapkan oleh para ilmuan tersebut di atas, maka konsep yang perlu dipahami tentang CSR ini, yakni CSR menawarkan sebuah kesamaan dalam bentuk keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis dan perhatian terhadap aspek sosial serta lingkungan. Selain itu, ada beberapa isu yang terkait dengan CSR antara lain Good Corporate Governance (GCG), Sustainable Development, Protokol Kyoto, Millenium Development Goals (MDGs) dan Triple Bottom Line.





MDGs


Pada Tahun 2000, dilaksanakan KTT Millennium (Millennium Summit) sebagai wujud dari kepedulian dunia terhadap kemiskinan dengan lahirnya United Millennium Declaration yang berupa Millennium Development Goals/MDGs. Tujuan dari MDGs antara lain menghapuskan tingkat kemiskinan, pencapaian pendidikan dasar secara universal, serta menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan. Maka, jelas hal ini juga dapat diwujudkan melalui CSR sebagai bagian untuk pencapaian MDGs


MDGs memiliki delapan tujuan, yaitu memberantas kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, "mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, mengendalikan HTV dan AIDS, malaria, dan penyakit menular, menjamin kelestarian lingkungan hidup, dan mengembangkan kemitraan pembangunan di tingkat global. Namun, dua hal yang menjadi komponen utama MDGs adalah kesehatan dan pendidikan.


Komitmen Indonesia untuk mencapai MDGs mencerminkan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dan memberikan kontribusi kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat dunia. Sampai dengan tahun 2011 ini, Indonesia telah mencapai berbagai sasaran dari Tujuan Pembangunan Millenium.





ETIKA BISNIS DALAM ISLAM


Etika bisnis adalah pengaturan khusus mengenai moral, benar dan salah. Fokusnya kepada standar-standar moral yang diterapkan dalam kebijakan-kebijakan bisnis, institusi dan tingkah laku. Dalam konteks ini etika bisnis adalah suatu standar moral dan bagaimana penerapannya terhadap sistem-sistem dan organisasi melalui masyarakat modern yang menghasilkan dan mendistribusikan barang dan jasa kepada mereka yang bekerja pada organisasi tersebut. Dengan kata lain, etika bisnis adalah bentuk etika terapan yang tidak hanya menyangkut analisis norma-norma moral, tetapi juga menerapkan konklusi analisis ini ke lembaga-lembaga, teknologi, transaksi, aktivitas yang kita sebut bisnis. Secara umum beberapa prinsip-prinsip dalam etika bisnis adalah:


1.      Prinsip otonomi dan tanggung jawab;


2.      Prinsip kejujuran;


3.      Prinsip tidak berbuat jahat (non-maleficence) dan prinsip berbuat baik (beneficence);


4.      Prinsip keadilan;


5.      Prinsip hormat kepada diri sendiri;


6.      Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle); dan


7.      Prinsip integritas moral.


Selain itu, Manuel G. Velasquez menyebutkan ada 4 (empat) prinsip yang dipakai dalam etika bisnis, yaitu, Utilitarianisme; Hak; Keadilan; dan Perhatian (Caring).


Jika diperhatikan seksama bahwa semua prinsip di atas didasarkan pada satu paham filsafat yaitu “hormat kepada manusia sebagai persona”. Dalam wujud lain, paham ini disejajarkan dengan Golden Rule (Aturan Emas atau Kaidah Emas)


CSR kepada masyarakat merupakan investasi signifikan dalam mempertahankan eksistensi suatu perusahaan. Pemikiran yang mendasari CSR yang sering dianggap inti dari Etika Bisnis adalah bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomis dan legal tetapi juga kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders), karena perusahaan tidak bisa hidup, beroperasi dan memperoleh keuntungan tanpa bantuan pihak lain. CSR merupakan pengambilan keputusan Perusahaan yang dikaitkan dengan nilai-nilai etika, dapat memenuhi kaidah-kaidah dan keputusan hukum dan menjunjung tinggi harkat manusia, masyarakat dan lingkungan. Penerapan CSR merupakan salah satu implementasi etika bisnis.


Etika bisnis sebagai etika terapan sesungguhnya merupakan penerapan dari prinsip-prinsip etika pada umumnya. Konsep responsibility (tanggung jawab) dan fairness (keadilan) merupakan prinsip-prinsip etika tersebut yang diimplementasikan dalam wujud CSR. Oleh sebab itu, mengkaji konsep CSR berarti membicarakan konsep tanggung jawab (responsibility) perusahaan dan perwujudan keadilan (fairness) sebagai etika bisnis.


Perusahaan merupakan badan hukum maka perusahaan mempunyai hak dan kewajiban. Kemudian berbicara mengenai etika bisnis, maka untuk menentukan suatu perusahaan mempunyai tanggung jawab moral (secara etis) maka perusahaan perlu berstatus moral atau dengan kata lain perlu merupakan pelaku moral (agen moral). Pelaku moral bisa melakukan perbuatan etis atau tidak etis. Salah satu syaratnya adalah memiliki kebebasan atau kesanggupan mengambil putusan bebas


Dengan demikian secara khusus adanya pengakuan bahwa perusahaan yang di dalamnya termasuk Perseroan Terbatas juga memiliki kehendak layaknya manusia dalam perannya sebagai moral agent sehingga pembuatan Perseroan Terbatas dapat dinilai dari sisi moral atau tidak bermoral, bertanggung jawab atau tidak bertanggungjawab. Selanjutnya, apabila perusahaan mengikatkan diri dengan manajemen kualitas, perusahaan menyetujui tanggung jawab moral tertentu. Pada aras terendah, perusahaan berjanji pada diri sendiri untuk tiga tanggung jawab perusahaan berikut ini.


1.      Perhatian pada konsumen, dinyatakan dengan memuaskan kebutuhan akan kemudahan penggunaan dan keselamatan produk yang diproduksi


2.      Perhatian terhadap lingkungan


3.      Perhatian terhadap kondisi-kondisi kerja minimum


Oleh karena itu, demi kelangsungan hidup suatu bisnis yang baik untuk jangka panjang, perusahaan mengemban tanggung jawab sosial yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Meksipun dalam kenyataanya, tanggung jawab sosial dapat Bertabrakan dengan prinsip mencari keuntungan, namun justru inilah yang membedakan antara nilai sebuah bisnis yang baik dan tahan lama dari bisnis yang asal-asalan. Bisnis yang baik akan tetap mengindahkan prinsip tanggung jawab, jika perlu dengan mengorbankan keuntungan jangka pendek. Bisnis yang baik selalu mempertimbangkan keuntungan jangka pendek ini dalam rangka keuntungan jangka panjang.


Islam memandang bahwa berusaha atau bekerja merupakan bagian integral dari ajaran Islam. Terdapat sejumlah ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi yang menjelaskan pentingnya aktivitas usaha, diantaranya; ”Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah di muka bumi. Dan carilah karunia Allah”. Kemudian dalil yang lain adalah ”Sungguh seandainya salah seorang di antara kalian mengambil beberapa utas tali, kemudian pergi ke gunung kemudian kembali memikul seikat kayu bakar dan menjualnya, kemudian dengan hasil itu Allah mencukupkan kebutuhan hidupmu, itu lebih baik daripada meminta-minta kepada sesama manusia, baik mereka memberi maupun tidak”. Pernah Rasulullah ditanya oleh sahabat, ”Pekerjaan apa yang paling baik wahai Rasulullah?, Rasulullah menjawab, seorang bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang bersih”. Ayat dan hadis-hadis di atas menunjukkan bahwa bekerja mencari rizki adalah aktivitas yang inheren dalam ajaran Islam.


Tentu mencari rizki dalam konteks ajaran Islam bukan untuk semata-mata memperkaya diri sendiri. Karena Islam mengajarkan bahwa kekayaan itu mempunyai fungsi sosial. Secara tegas Al-Qur’an melarang penumpukan harta dalam arti penimbunan (hoarding), melarang mencari kekayaan dengan jalan tidak benar, dan memerintahkan membelanjakan secara baik. Islam memandang bahwa yang terpenting bukanlah pemilikan benda, tetapi kerja itu sendiri. Doktrin al-Qur’an yang membentuk motivasi yang tinggi dalam bekerja umat Islam antara lain tercermin dalam Q.S. Al-Mulk : 15, yang memberi kesimpulan, pertama, bahwa bumi ini semua milik Allah, tetapi dianugerahkan kepada manusia. Kalimat ”milik Allah” sebenarnya dapat dipahami bahwa bumi, air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya bukan milik perseorangan karena kekuasaannya, melainkan untuk semua orang.


Dengan begitu pada dasarnya CSR ataupun MDGs memiliki tempat istimewa dalam etika bisnis Islam. Ia merupakan manifestasi dari bentuk tanggungjawab social yang juga sangat ditekankan dalam agama Islam.

Jumat, 13 Mei 2011

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PADA SMP ISLAM ALTERNATIF ASSALAM

OLEH : SYAIDUN
1. Pendahuluan
Pendidikan sangat penting dan berharga dalam hidup ini. Itulah sebabnya orang tua kita berani berkorban apa saja demi pendidikan anak-anaknya. Tetapi karena sangat penting itu juga yang mungkin menyebabkan biaya pendidikan di negeri kita teramat tinggi. Karena biaya pendidikan terlalu tinggi menyebabkan banyak anak-anak yang putus sekolah atau bahkan tidak mampu untuk bersekolah. Selain itu saat ini kondisi Pendidikan Dasar dan Menengah di Indonesia juga masih sangat memprihatinkan. Perlu perhatian dan usaha kita semua secara serius untuk memperbaiki keadaannya. Tentu diperlukan lebih banyak dana untuk memperbaiki pendidikan pada umumnya dan terutama Pendidikan Dasar dan Menengah yang harus diselenggarakan sebagai Wajib Belajar. Oleh sebab itu Pemerintah Daerah yang mempunyai tanggungjawab mengenai Pendidikan Dasar dan Menengah harus merasa wajib untuk mengeluarkan dana yang cukup guna menambah kekurangan itu. Hal itu dimungkinkan karena dalam rangka otonomi dan desentralisasi Daerah memperoleh dana yang jauh lebih besar dibandingkan masa lampau, sesuai dengan kondisi setiap Daerah. Hendaknya Pemerintah Daerah menunjukkan komitmen yang memadai bagi kemajuan Daerahnya. Dan itu hanya terwujud dengan baik kalau Daerah melaksanakan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Wajib Belajar dengan mutu yang makin meningkat.
Sekolah Menengah Pertama Islam Alternatif Assalam adalah salah satu lembaga pendidikan yang ikut berperan serta dalam menyelenggarakan Pendidikan Dasar dan Menengah Sembilan tahun. Sekolahan ini berawal dari Yayasan Assalam Grobogan yang didirikan pada pada tahun 2001, dengan Akte Notaris Sri Suharni, SH., Nomor 05 tanggal 31 Maret 2001
2. Studi Pustaka
Sesuai dengan visi pendidikan nasional kita yakni “Mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah” maka diperlukan sebuah desain tentang pendidikan yang sempurna. Oleh Sebab itu pembuatan Undang-Undang Wajib Belajar 9 tahun di Indonesia adalah tepat sekali. Akan tetapi sayang sekali pelaksanaannya kurang memadai sehingga menjadi kurang berguna bagi bangsa kita.
Di masa depan perbaikan Pendidikan Dasar dan Menengah, baik dalam jangkauannya mencapai setiap anak didik maupun dalam mutunya yang makin dapat menyamai keadaan di negara maju, merupakan keperluan yang tidak dapat kita abaikan. Untuk dapat mewujudkan Pendidikan Dasar dan Menengah yang Bermutu dan Efisien terdapat enam faktor utama yang mempunyai pengaruh menentukan terhadap tercapainya tujuan itu, yaitu :
1. Budaya Pendidikan
2. Masyarakat
3. Pemerintah
4. Pimpinan Sekolah dan Inspeksi Pendidikan
5. Guru
6. Orang Tua Murid.
Setiap faktor ini perlu kita bahas untuk memperoleh kejelasan peran apa yang perlu diberikan untuk dapat terwujud Pendidikan Dasar dan Menengah yang Bermutu dan Efisien.
BUDAYA PENDIDIKAN
Budaya Pendidikan yang sekarang masih terdapat di Indonesia pada umumnya kurang menunjang terhadap perwujudan pendidikan yang bermutu. Pada umumnya masih ada sikap dan pandangan yang mungkin cocok untuk kehidupan masyarakat lima puluh tahun yang lalu. Akan tetapi untuk masa kini dan masa depan sudah tidak sesuai lagi.
Ada kemajuan bahwa sentralisme sudah dianggap tidak sesuai dengan keperluan pendidikan yang baik. Dan ada usaha permulaan untuk melakukan desentralisasi dan otonomi pendidikan. Namun usaha ini masih pada tahap permulaan sekali dan menghadapi cukup banyak masalah. Malahan ada di antara mereka yang mendapat otonomi dan desentralisasi wewenang menunjukkan sikap yang kurang siap dan bahkan enggan untuk menjalankan perannya yang baru. Rupanya sentralisme begitu kuat mempengaruhi mereka sehingga mereka lebih bahagia kalau hanya menjalankan peran pelaksana belaka dari semua hal yang diputuskan di Pusat. Hal demikian tentu merupakan rintangan terhadap perubahan budaya pendidikan yang diperlukan untuk memperoleh mutu pendidikan yang lebih tinggi. Budaya pendidikan baru memerlukan terlaksananya otonomi dan desentralisasi yang sudah menjadi keputusan kita bersama dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Inti dari budaya pendidikan baru yang perlu ditegakkan adalah terwujudnya pendidikan yang menempatkan Anak Didik sebagai titik sentral. Hingga kini yang menjadi titik sentral adalah Pemerintah dengan berbagai peraturannya. Andai kata yang menjadi titik sentral adalah Guru sebagai pendidik langsung kepada murid di sekolah, masih lumayan. Akan tetapi ini pun untuk masa kini dan masa depan tidak memadai lagi. Sebab dalam kondisi umat manusia dewasa ini titik sentral yang diletakkan pada Guru pun sudah ketinggalan zaman, apalagi kalau Pemerintah yang menjadi titik sentral.
Dalam budaya pendidikan yang sekarang kita perlukan titik sentral ditempatkan pada Anak Didik dengan maksud agar segala potensi positif yang terkandung pada dirinya dapat berkembang dengan leluasa serta menjadikannya manusia yang lebih bernilai, baik dilihat dari segi Inteligensi Rasional (IQ), Inteligensi Emosional (EQ) maupun Inteligensi Spiritual (SQ). Di samping hal-hal yang bersifat rohaniah ini juga diharapkan berkembang kondisi jasmaniah Anak Didik untuk menjadi manusia yang sehat kuat dan mandiri lahir batin. Dengan sikap demikian dapat diharapkan bahwa besarnya penduduk Indonesia yang sudah melampaui 200 juta orang dan hidupnya tersebar di wilayah nusantara yang dapat dinamakan benua maritim, ada maknanya. Budaya pendidikan ini merupakan landasan bagi terwujudnya masyarakat yang maju, adil dan sejahtera lahir batin . Semua faktor lainnya yang telah disebutkan mengusahakan agar Budaya pendidikan itu terwujud sesuai dengan perannya di bidang masing-masing.
PEMERINTAH
Yang dimaksudkan dengan Pemerintah adalah Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, baik yang eksekutif maupun legislatif. Pemerintah harus menyadari sepenuhnya kehendak UUD 1945 yang mewajibkan Negara Republik Indonesia menciptakan kecerdasan kehidupan bangsa serta kesejahteraan rakyatnya. Dan pula menyadari bahwa jalan utama untuk mencapai itu adalah melalui pendidikan. Sebab itu Pemerintah harus mempunyai sikap bahwa investasi terpenting dan terbaik yang harus dilakukan adalah dalam pendidikan khususnya dan peningkatan mutu sumberdaya manusia pada umumnya. Pemerintah Daerah harus melaksanakan program Wajib Belajar dengan sungguh-sungguh serta membiayai sepenuhnya Pendidikan Dasar dan Menengah tanpa murid harus membayar.
Pemerintah harus selalu mengusahakan untuk dapat mengarahkan sekurang-kurangnya 4 prosen dari GDP atau 25 prosen dari APBN untuk anggaran pendidikan. Hal ini harus diusahakan bersama oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan mengikutsertakan kemampuan masyarakat. Pemerintah harus menyadari dan menyadarkan masyarakat bahwa pendidikan yang baik memerlukan sumberdaya yang tidak sedikit. Akan tetapi bahwa hasil dari pendidikan yang baik akan memberikan manfaat yang berlimpah bagi seluruh pihak dalam berbagai aspek kehidupan.
MASYARAKAT
Peran Masyarakat dalam pendidikan sangat penting. Sebab dalam negara dengan sistem demokrasi Pemerintah dibentuk oleh Masyarakat melalui proses politik yang dimufakati bersama. Untuk mempunyai Pemerintah yang tinggi kesadarannya mengenai pendidikan, faktor penentu adalah Masyarakat.
Masyarakat dalam kenyataan terdiri atas berbagai unsur, baik partai politik, lembaga swadaya masyarakat dan berbagai organisasi masyarakat. Seluruh atau bagian terbesar Masyarakat harus berkepentingan bahwa ada pendidikan yang baik, yaitu bermutu, dapat dijangkau oleh semua orang yang memerlukan, dan menghasilkan kemampuan dalam berbagai keahlian. Masyarakat yang sadar akan masa depannya pasti tahu bahwa diperlukan pembentukan kemampuan yang makin meningkat bagi anggotanya, apabila diinginkan perkembangan yang makin maju di masa depan. Kalau dalam masyarakat tidak atau belum ada pandangan demikian, maka kita masih berada dalam masyarakat tradisional yang statis. Dalam kenyataan masyarakat Indonesia bukan demikian, terbukti dalam sejarahnya mulai dengan perjuangan merebut dan menegakkan kemerdekaan sampai belakangan ini kehendak untuk Reformasi.
Akan tetapi Masyarakat juga harus mengetahui bahwa untuk melakukan pendidikan diperlukan sumberdaya dan dana yang tidak sedikit. Dalam sistem demokrasi Masyarakat menjadi penentu dari penggunaan sumberdaya melalui berbagai jalan, termasuk desakan kepada Pemerintah untuk menyediakan anggaran pendidikan yang sesuai dengan pendidikan bermutu. Namun dana yang dikuasai Pemerintah berasal dari masyarakat melalui penarikan pajak dan pemasukan lainnya. Oleh sebab itu Masyarakat harus bersedia untuk membayar pajak dengan semestinya serta memberikan dukungan dana lainnya yang diperlukan oleh pendidikan. Agar Masyarakat dapat memberikan dukungan dana yang besar perlu ada kekuatan ekonomi Masyarakat yang terus berkembang. Itu berarti bahwa Masyarakat harus mempunyai perhatian besar kepada perkembangan ekonominya. Masyarakat harus mengusahakan agar kekuatan ekonominya meluas dan bertitikberat pada Usaha Kecil dan Menengah tanpa mengabaikan berkembangnya Usaha Besar.
Agar supaya terjamin bahwa Pemerintah berada di tangan orang-orang yang bekerja sesuai dengan tuntutan Budaya Pendidikan, maka dalam Masyarakat harus ada kehidupan dan proses politik yang dinamis. Masyarakat harus mengusahakan agar lembaga legsilatif dan eksekutif diduduki orang-orang yang tepat. Apabila ternyata kurang memenuhi kepentingan Masyarakat, dalam Pemilu berikut orang tersebut diganti dengan orang lain yang diperkirakan lebih tepat. Masyarakat harus memperjuangkan bahwa hanya orang-orang dengan kesadaran tinggi tentang pendidikan bermutu yang terpilih sebagai anggota legislatif dan eksekutif, baik di Daerah maupun Pusat.
Masyarakat harus menyadari bahwa Pendidikan Dasar dan Menengah sangat penting bagi masa depan bangsa dan masyarakat. Tanpa Pendidikan Dasar dan Menengah bermutu orang yang masuk Pendidikan Menengah dan Tinggi tidak akan cukup bermutu. Sesuai dengan desentralisasi Pendidikan Dasar dan Menengah sepenuhnya menjadi wewenang Daerah. Itu berarti bahwa Daerah bertanggungjawab atas pelaksanaan Wajib Belajar.Wewenang itu hendaknya digunakan oleh Daerah untuk menghasilkan lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah yang bermutu dan meliputi semua anak Daerah. Adalah kewajiban Masyarakat untuk terus mengawasi agar Pendidikan Dasar dan Menengah itu terlaksana dengan baik.. Umat Islam pun harus menyadari bahwa merupakan kepentingannya sendiri agar pendidikan dalam sistem Madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah mencapai standard mutu yang tidak beda dari lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah lainnya.
KEPALA SEKOLAH DAN INSPEKSI PENDIDIKAN
Dengan pemberian otonomi kepada lembaga pendidikan maka peran Kepala Sekolah sangat besar dalam penyelenggaraan pendidikan, termasuk Pendidikan Dasar dan Menengah. Kepala Sekolah mengatur bagaimana pendidikan dijalankan di sekolahnya. Itu berarti bahwa terwujudnya Budaya Pendidikan terutama berada di tangan Kepala Sekolah. Kepemimpinan Kepala Sekolah berpengaruh besar kepada suasana pendidikan dan berdampak kepada setiap anggota Sekolah, terutama para Guru. Manajemen Kepala Sekolah berpengaruh terhadap segala aspek fisik dan material serta keuangan yang terjadi dalam penyelenggaraan pendidikan.
Kepala Sekolah menentukan bersama para Guru di sekolahnya bagaimana melaksanakan kurikulum yang ditentukan Pemerintah. Akan tetapi Kepala Sekolah harus menyadari bahwa yang utama bukan hal yang tertera dalam kurikulum, melainkan bagaimana kehendak kurikulum direalisasikan secara kongkrit. Maka yang bersifat menentukan adalah bagaimana setiap Guru menjalankan fungsinya. Oleh sebab itu Kepala Sekolah mengadakan perencanaan pelajaran yang saksama bersama para Guru dan mengawasi bahwa para Guru melaksanakan rencana itu dengan semestinya.
Kepala Sekolah harus mengetahui apabila terjadi hal-hal yang berbeda dengan rencana atau rencana tidak dapat berjalan semestinya. Dan bersama para Guru yang bersangkutan mengambil kesimpulan hal apa yang harus dilakukan kemudian. Kepala Sekolah dan para Guru mengorganisasi berbagai kegiatan ekstra-kurikulum bagi murid untuk lebih mengembangkan kemampuan murid. Kepala Sekolah harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh bahwa pendidikan budi pekerti yang terintegrasi dalam pengajaran semua mata pelajaran berjalan baik
Untuk perbaikan kondisi Pendidikan Dasar dan Menengah dewasa ini prioritas pertama harus diletakkan pada perbaikan mutu Kepala Sekolah dan Inspeksi Pendidikan. Sebaiknya setiap Daerah Tingkat Dua yang mempunyai wewenang penuh dalam Pendidikan Dasar dan Menengah, mengadakan penataran untuk para Kepala Sekolah dan Inspeksi Pendidikan. Dalam penataran itu secara jelas disampaikan apa Budaya Pendidikan yang harus berkembang untuk masa depan. Penataran itu kurang tertuju kepada pemberian teori pendidikan dan lebih banyak kepada kepemimpinan dan manajemen. Sebaiknya Pemerintah Daerah mendatangkan pakar-pakar yang tepat untuk penataran itu agar tujuan tercapai. Juga perlu menjadi perhatian untuk segera memperbaiki penghasilan dan kesejahteraan Kepala Sekolah dan Inspeksi Pendidikan yang telah melalui penataran. Kepala Sekolah dan Inspeksi Pendidikan harus merasa bahwa pekerjaan mereka adalah pekerjaan yang amat terhormat dan dihargai. Oleh sebab itu penghasilan mereka juga harus sepadan dengan itu. Untuk ukuran sekarang itu sebaiknya tidak kurang dari Rp 3 juta per bulan. Apabila semua Kepala Sekolah dan Inspeksi Pendidikan telah menjalani penataran itu, maka diadakan kursus bagi para Guru yang berminat untuk di kemudian hari menjadi Kepala Sekolah dan / atau Inspeksi Pendidikan. Dengan begitu selalu tersedia kader untuk pelaksanaan fungsi Kepala Sekolah dan Inspeksi Pendidikan secara baik.


GURU
Namun betapa pun pentingnya peran Kepala Sekolah, yang menjadi aktor utama pendidikan sekolah adalah Guru. Adalah Guru yang setiap saat berhadapan dengan Anak Didik atau muridnya. Sebab itu pengaruh Guru terhadap perkembangan murid adalah paling besar. Itu sebabnya diperlukan Guru Kelas untuk Sekolah Dasar (SD) sekurang-kurangnya sampai dengan kelas tiga. Artinya guru itu mengajarkan semua mata pelajaran kecuali Agama. Dengan demikian Guru benar-benar mengenal dan mempengaruhi murid dengan intensif . Guru bertanggungjawab atas kelas itu serta perkembangan muridnya. Setelah kelas 3 para murid diajar oleh Guru Mata Pelajaran (MP), yaitu setiap mata pelajaran dibawakan oleh guru tertentu. Dalam hal ini ada Guru MP tertentu yang ditetapkan sebagai penanggungjawab atas kelas masing-masing.
ORANG TUA MURID
Peran Orang Tua Murid (OM) tidak kalah pentingnya untuk mewujudkan Pendidikan Dasar dan Menengah bermutu. Sebab kita harus berpangkal pada kenyataan bahwa pendidikan bermula di lingkungan keluarga. Sebelum anak masuk sekolah Taman Kanak-Kanak pada umur 4 tahun ia selalu ada di lingkungan keluarga yang memberikan dampak kepada perkembangannya. Sebab itu Orang Tua Murid harus mempunyai rasa tanggungjawab atas pendidikan anaknya yang baik.
Belum tentu para Orang Tua mempunyai pengetahuan cukup tentang pendidikan. Oleh sebab itu dalam masyarakat harus dikembangkan organisasi sosial yang antara lain mengurus pemberian informasi tentang pendidikan anak. Khususnya organisasi yang berlandaskan agama perlu melakukan hal itu. Setelah anaknya masuk sekolah para OM turut dalam POMG dan BP3. Dalam lingkungan itu pula mereka harus memperoleh informasi tentang pendidikan anaknya. Meskipun anak sudah masuk sekolah namun sebagian besar waktunya masih ada di lingkungan keluarga. Sebab itu harus ada kontinuitas antara pendidikan di sekolah dan di lingkungan keluarga.
Menjadi kewajiban orang tua untuk mendidik anaknya, sekalipun anak itu sudah sekolah. Adalah keliru kalau ada orang tua menyerahkan seluruh pendidikan anaknya kepada sekolah dan merasa dirinya bebas dari tanggungjawab pendidikan setelah anak masuk sekolah. Orang tua wajib selalu mendidik anaknya agar berbudi pekerti baik, sesuai dengan sistem nilai yang berlaku serta norma kehidupan yang diterima oleh masyarakat. Orang tua mendidik anaknya agar menyadari bahwa disiplin dan kepatuhan merupakan kepentingan setiap anak yang ingin maju. Orang tua membiasakan anaknya untuk bekerja membantu dalam pengurusan rumah tangga serta senantiasa menjaga kebersihan lingkungannya. Orang tua mendidik anak untuk melaksanakan ajaran agamanya dengan baik, tidak hanya berupa ritual tetapi juga dalam
3. Rencana Pengembangan
Dalam rangka pengembangan SMP Islam Alkternatif Assalam maka perlu memahami dari pada visi , Misi, dan Tujuan SMP Islam Alternatif Assalam
A. Visi, Misi dan Tujuan
1. Visi Sekolah :
“Terwujudnya lingkungan yang agamis, bebudi pekerti luhur dan unggul dalam prestasi”
2. Indikator :
a. Lingkungan sekolah yang kondusif sebagai lingkungan komunitas pembelajaran yang bernuansa agamis.
b. Meningkatnya prosespembelajaran dan layanan bimbingan konseling.
c. Meningkatnya kualitas lulusan dalam bidang akademis dan non akademis
d. Terwujudnya peningkatan sumber daya manusia pendidik dan tenaga kependidikan.
e. Terwujudnya rencana induk pengembangan fasilitas Pendidikan
f. Terwujudnya pelaksanaan manajemen berbasis sekolah dan peningkatan mutu kelembagaan.
g. Terwujudnya program penggalangan pembiayaan sekolah
h. Meningkatnya system penilaian Pendidikan.
i. Meningkatnya pengembangan kurikulum.
3. Misi Sekolah :
a. Melaksanakan pengembangan kurikulum
b. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan konseling secara efektif,setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi masing-masing.
c. Melaksanakan pengembangan dan peningkatan standar ketuntasan dan kelulusan.
d. Melaksanakan Pengembangan tenaga kependidikan
e. Melaksanakan rencana induk pengembangan fasilitas Pendidikan.
f. Melaksanakan manajemen berbasis sekolah dan peningkatan mutu kelembagaan.
g. Melaksanakan program penggalangan pembiayaan sekolah.
h. Melaksanakan pengembangan peninilaian.
i. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bernuansa agamis.
4. Tujuan Sekolah
a. Melaksnakana pengembangan kurikulum
1). Mengembangkan kurikulum tingkat satuan Pendidikan pada tahun 2012.
2). Mengadakan pemetaan SK, SD, Indikator untuk kelas 7, 8 dan 9 pada tahun 2012
3). Mengembangkan Rencana Pembelajaran untuk kelas 7, 8 dan 9 semua Mata
pelajaran.
4). Mengembangkan system penilaian berbasis kompetensi/kelas.
b. Sekolah mencapai standar isi (kurikulum) pada tahun 2012
c. Sekolah mencapai standar proses pembelajaran tahun 2012
1). Berpusat pada peserta didik
2). Mengembangkan kreativitas
3). Menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang
4). Kontekstual
5). Menyediakan pengalaman belajar yang beragam
6). Belajar melalui berbuat.
d. Sekolah mencapai standar ketuntasan dan kelulusan, kompetensi akademik, non-
akademik dan imtaq
e. Sekolah mencapai standar pendidik dan tenaga kependidikan pada tahun 2012
f. Sekolah mencapai standar sarana dan prasarana pada tahun 2012
g. Sekolah mencapai standar pengelolaan sekolah pada tahun 2012
h. Sekolah mencapai standar pembiayaan pada tahun 2012
i. Sekolah mengembangkan sistem penilaian
1). Menilai pencapain kompetensi peserta didik
2). Bahan penyusuanan lapporan kemajuan hasil belajar.
3). Memperbaiki proses pembelajaran
j. Sekolah merupakan lingkungan komunitas pembelajaran yang bernuansa agamis
1). Penataan lingkungan dengan simbol-simbol keagamaan (kaligrafi)
2). Wajib berbusana muslim bagi siswa perempuan dan hari jumat khusus bagi siswa laki-
laki.
k. Seluruh warga mengamalkan kehidupan bernuansa agamis, di sekolah dan
lingkungan masyarakat.
5. Program Strategis
a. Pengembangan standar isi kurikulum/pengembangan kurikulum tingkat satuan Pendidikan
b. Pengembangan standar proses pembelajaran dan layanan bimbingan konseling
c. Pengembangan dan peningkatan SDM Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
d. Pengembanngan Standar Kompetenswi Lulusan/Akademik dan non Akademik.
e. Pengembanngan Stndar sarana dan prasarana Pendidiksn serta Media Pembelajaran.
f. Pengembangan manajemen sekolah dan peningkatan mutu Kelembagaan menuju standar pengelolaan.
h. Pengembangan kegiatan lomba akademis dan ono akademis.
i. Pengembangan lingkungan sekolah sebagai komunitas pembelajaran yang bernuansa agamis
j. Menumbuhkan penghayatan ajaran agama Islam dan budaya bangsa sehingga
menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
6. Strategi Pelaksanaan
a. Sosialisasi
b. Kerjasama yang sinergis dengan stake holder
c. Diklat (Inservice Training/on Senrvice Training)
d. Wrokshop
e. Seminar
f. Aktivitas MGMP Sanggar, Gugus dan Sekolah
g. In House Training
h. Pembinaan potensi siswa ( ektarakurikuler dan lomba-lomba)
i. Pembekalan
j. Pemberdayaan
k. Studi banding.
l. Pengadaan Pembangunan melalui usulan BIS.
7. Hasil Yang Diharapkan
No. Program Target
1. Terpenuhinya Kurikulum Sekolah sesuai PP 15 Tahun2005
a. Tersusunya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
b. Pemetaan SK, SD, aspek dan indicator.
c. Silabus untuk semua mata pelajaran dan semua kelas.
d. Sistem Penilaian untuk semua mata pelajaran dan semua kelas.
e. Penyusunan Rencana Pembelajaran untuk semua mata
Pelajaran. 2012
2. Terpenuhinya standar proses pembelajaran dengan menggunakjan pendekatan pembelajaran inovatif sesuai SNP. 2012
3. Tercapainya standar ketuntasan dan kelulusan sesuai SNP. 2012
4. Terpenuhinya standar pendidik dan tenaga kependidikan sesuai SNP.
5. Terpenuhinya standar sarana dan prasarana Pendidikan sesuai SNP
a. Terpenuhinya ruang belajar yang standar
b. Ruang layanan BK
c. Ruang Pengembangan diri
d. Media Pembelajaran
6 Terwujudnya MBS dan peningkatan mutu kelembagaan sesuai standar pengelolaan
7 Terwujudnya standar pembiayaan sesuai SNP
8. Terlaksananya sistem penilaian melalui implementasi model penilaian dan lomba-lomba akademis, non akademis dan keagamaan.
9 Terwujudnya lingkungan sekolah yang kondusif dan bernuansa agamis
10 Terwujudnya perilaku warga sekolah yang disiplin dan berperilaku baik dalam kehidupan sekolah, rumah dan masyarakat
RENCANA OPERASIONAL TAHUN 2012/2013
A. Tujuan Situasional Tahun 2012/2013
1. Meningkatnya pengembangan kurikulum
2. Meningkatnya proses pembelajaran dan layanan bimbingan konseling
3. Terwujudnya peningkatan sumber daya manusia pendidik dan tenaga kependidikan
4. Terwujudnya peningkatan kualitas lulusan dalam bidang akademik dan non akademik.
5. Terwujudnya rencana induk pengembangan fasilitas Pendidikan
6. Terwujudnya pelaksanaan manajemen berbasis sekolah dan peningkatan mutu kelembagaan.
7. Peningkatan sistem penilaian Pendidikan
8. Lingkungan sekolah yang kondusif sebagai lingkungan komunitas pembelajaran yang
bernuansa agamis
9. Memiliki pemahaman yang benar terhadap ajaran agamanya dan landasan keimanan dan
ketaqwaan yang kokoh sebagai wujud dari kefahaman tersebut.
B. Tantangan Nyata Tahun 2012/2013
1. Kurikulum yang berubah-ubah dalam waktu yang singkat.
2. Belum tersedianya guru BP/BK yang difinitif.
3. Sertifikasi Guru sebagai tenaga professional.
4. Semakin banyak dan mudah pengaruh yang datang kepada siswa yang mengakibatmalas
     belajar.
5. Pengaruh yang besar dari kemajuan IPTEK sehingga anak kurang mendalami ajaran agama.
C. Sasaran Tahun Ke I 2012/2013
1. Sekolah memiliki silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk semua mata
     pelajaran
2. Minimal 80 % pembelajaran dapart memenuhi standar proses dengan melaksana-
     kan dtrategi CTL, pendekatan belajar dan tuntas serta pembelajaran inovatif.
3. Sekolah mencapai 85 % stndar pendidik dan tenaga kependidikan sesuai SNP
    (PP 19 tahun 2005)
4. Minimal 85 % siswa mencapai ketuntasan kompetensi dan prestasi serta mencapai
    standar kelulusan.
5. Minimal 75 % sekolah dapat memenuhi standar fasilitas pendidikan
6. Sekolah dapat mencapai 85 % standar pengelolaan.
7. Minimal 85 % lingkungan sekolah bebas sampah serta bermanfaat multi fungsi Bagi warga
    sekolah.
8. Seluruh warga sekolah berpakaian muslimah bagi wanita dan pakain muslim bagi Laki-laki
    setiap hari jumat, mengikuti berbagai kegiatan keagamaan di sekolah.
D. Identifikasi Fungsi
     Fungsi yang terkait dengan sasaran tahun ke-1 (tahun 2012/2013) adalah sebagai
      berikut :
- Fungsi Program
- Fungsi Ketenagaan
- Fungsi Kurikulum
- Fungsi Kesiswaan
- Fungsi Sarana Prasarana.
- Fungsi Humas.
E. Analisis SWOT
SASARAN I : Pengembangan Kurikulum
FUNGSI DAN FAKTORNYA KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA TINGKAT KESIAPAN FAKTOR SIAP Tdk SIAP
1. Fungsi Program
a. Faktor Internal
1). Standar Kompetensi dan
Kompetensi adasar.
2). Panduan Penyusunan KTSP
dan pengembangan silabus.
b. Faktor Eksternal
1). Pemahaman Stakeholder tentang
Penyusunan KTSP dan pengemba-
ngan silabus.
2). Nara Sumber pengawas Pembina
2. Fungsi Kelembagaan
a. Faktor Internal
1). Susunan MGMP Sekolah
2). Job Deskription
3). Sosialisasi
4). Pertemuan Stakeholder
5). Penyusunan KTSP/Silabus
6). Pengendalian Program
7). Pelaporan.
3. Fungsi Sarana/Prasarana
a. Faktor Iternal
1). Tempat pertemuan
2). ATK
b. Faktor Eksternal
4. Fungsi Keuangan
a. Faktor Internal
1). Dana
2). Alokasi Anggaran
b. Faktor Eksternal
1). Dukungan Dana Orang Tua siswa.
2). Dukungan Masyarakat
3). Dukungan APBN
4). Dukungan APBD I
5). Dukungan APBD II Ada

3. Tujuan Sekolah :
Pada tahun 2012
a. Terwujudnya sekolah sebagai sentral Pendidikan agama.
b. Melayani masyarakat untuk mendapatkan Pendidikan dengan tanpa membedakan SARA (Suku, Adat,      Ras dan Agama).
c. Menghasilkan lulusan yang siap melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi atau siap terjun ke masyarakat.
d. Terciptanya tenaga kependidikan yang professional.
e. Tercapinya kesejahteraan tenaga kependidikan yang maksimal.
f. Terwujudnya hubungan yang harmonis antar pihak sekolah dengan seluruh lapisan masyarakat.
B. Program Strategis
1. Meningkatkan pengamalan ajaran agama.
2. Meningkatkan pelayanan Pendidikan bagi seluruh warga masyarakat.
3. Intensifikasi dan ekstensifikasi bimbingan dan pengajaran.
4. Meningkatkan kinerja dan profesionalisme tenaga kependidikan.
5. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kependidikan.
6. Menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar.
5. Gambaran Implementasi
Program 1 : meningkatkan pengamalan ajaran agama
Strategi Pelaksanaan :
1.1. Mengadakan pengajian rutin satu bulan sekali bagi seluruh warga Sekolah.
1.2. Berbusana muslim dan muslimah setiap hari
1.3. Membiasakan membaca surat-surat pendek Al-Qur’an sebelum dan sesudah jam pelajaran.
1.4. Membiasakan mengucapkan salam dan berjabat tangan antar warga sekolah.
1.5. Memperingati Hari-hari Besar Keagamaan.
Program 2 : Meningkatkan pelayanan pendidikan bagi seluruh warga masyarakat.
Strategi Pelaksanaan :
2.1. Sosialisasi pendidikan Wajar Dikdas 9 Tahun..
2.2. Pendataan Calon Siswa baru kelas VII.
2.3 Penerimaan Calon Siswa baru sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2.4. Menyalurkan bantuan bagi siswa yang berprestasi.
2.5. Menyalurkan bantuan bagi siswa ekonomi lemah.
Program 3 : Intensifikasi dan Ektensifikasi bimbingan dan pengajaran
Strategi Pelaksanaan :
3.1. Mengefektifkan waktru belajar.
3.2 Mengadakan bimbingan belajar.
3.3. Mengadakan remidial bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan.
3.4. Mengadakan pengayaan bagi siswa yang telah mencapai ketuntasan.
3.5. Menyalurkan bakat dan minat siswa dan kegiatan ekstrakurikuler.
3.6. Membentuk kelompok belajar siswa di lingkungannya.
3.7 Memantau kegiatan belajar siswa di lingkungannya.
3.8. Mengadakan jam pelajaran tambahan berupa kursus computer dan Bahasa Inggris.

Program 4 : Meningkatkan Kinerja dan Profesionalisme Tenaga Kependidikan.
Strategi Pelaksanaan :
4.1. Mengadakan MGMP sekolah.
4.2. Mengikuti MGMP dan MGBP Kabupaten.
4.3. Mengikuti Pelatihan Kepala sekolah, Guru mata pelajaran dan Karyawan.
4.4. Mengikuti Work Shop Kurikulum baru.
4.5. Mengikuti Seminar Pendidikan.
Program 5 : Meningkatkan kesejahteraan Tenaga Kependidikan
Strategi Pelaksanaan :
5.1. Mengadakan dana serba serbi.
5.2. Memberikan tunjangan sesuai dengan tugasnya.
5.3.Mempermudah pelayanan administrasi bagi setiap warga sekolah untuk keperluan kenaikan tingkat, pinjaman dana Bank dan lain-lain
5.4. Memberikan tugas sesuai dengan kemampuanya.
5.5. Cepat tanggap terhadap permasalahan yang terjadi di lingkungan sekolah.
Program 6 : Menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar.
Strategi Pelaksanaan :
6.1. Mengadakan silaturahmi dengan orang tua/wali siswa, masyarakat Umum, lembaga dan intansiterkait.
6.2. Mengadakan kegiatan bakti social.
6.3. Mengadakan kompetisi volley ball antar Sekolah Dasar pendukung.
6.4. Mengadakan Pertandingan/perlombaan yang melibatkan warga Masyarakat sekitar.
6.5. Menyalurkan infak/sodaqoh bagi masyarakat yang sekitar yang berhak.

6. Penutup
Demikianlah satu gambaran singkat tentang rencana pengembangan system informasi di SMP Islam Akternatif Assalam. Mudah-mudahan dapat tercapai usaha untuk memperoleh peningkatan mutu dan efsisiensi Pendidikan Dasar dan Menengah dalam rangka Standar Pelayanan Dasar dan menengah